Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kegiatan yang Saya Lakukan Selama Masa Isolasi dan Perawatan sebagai Pasien Covid-19

29 Januari 2021   17:03 Diperbarui: 29 Januari 2021   17:26 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memotret/Foto Fatmi Sunarya

RSUD H. Bakri Kota Sungai Penuh, tempat saya menjalani isolasi dan menjalani perawatan ini adalah rumah sakit yang baru didirikan. RSUD H. Bakri ini masuk dalam kelas D. Selama masa pandemi, RSUD ini difungsikan menjadi tempat isolasi dan perawatan pasien covid 19 dengan gejala ringan dan sedang. Untuk pasien dengan gejala berat, seperti mengalami sesak nafas atau mengidap hipertensi berat di rawat di RSU Mayjen A. Thalib. Karena fasilitas untuk perawatan lebih lengkap disana.

Saya mulai berada di rumah sakit ini hari Selasa tgl 26 Januari 2021. Kamar-kamar penuh dengan pasien dan pada hari itu kami menunggu ada pasien yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang. Bersyukur, saya menempati kamar sendiri dan punya toilet dikamar sendiri. Benar menurut sahabat saya, bahwa di kota-kota besar sangat sulit mendapat tempat isolasi dan perawatan. Karena penuh dan fasilitasnya juga kurang.

Setiap jam 07.00 wib, sarapan sudah tersedia pada meja disetiap bangunan dan pasien mengambil sendiri sarapannya. Tiap kantong sudah diberi nama pasien. Isi sarapan lengkap, nasi, lauk, sayur, minuman mineral, susu kotak, snack, buah serta obat. Tak ketinggalam masker juga. Pemberian obat sesuai keluhan dan penyakit yang diderita pasien juga diberi antibiotik, anti virus dan vitamin.

Selesai sarapan, jam 08.00 s/d jam 09.30 wib semua pasien diminta keluar kamar dan berkumpul di lapangan RSUD. Iya, tiap pagi dilaksanakan senam dengan di pimpin perawat RSUD, boleh lari pagi atau jalan santai. Setelah itu dilanjutkan tanya jawab masalah kesehatan, bisa menyampaikan keluhan pada perawat atau dokter.

Pasien kemudian kembali ke kamar, dan cleaning service akan menyapu, mengepel dan menyemprotkan disinfektan ke kamar masing-masing. RSUD juga menerapkan peraturan bahwa pasien tidak diperbolehkan mengirim pakaian kotor pada keluarga, semua pakaian kotor termasuk sprei di laundry di RSUD. Pakaian-pakaian kotor tinggal dimasukan ke kantong dan akan dijemput petugas laundry.

Untuk makan siang sama halnya dengan sarapan, pasien mengambil sendiri jam 12.00 wib. Bagian gizi juga selalu menanyakan apa pasien punya alergi makanan atau ada keluhan mengenai makanan.

Saya biasanya kalau habis makan siang, melakukan hobby menulis dengan menggunakan HP saja. Karena saya tidak membawa laptop kesini. Pada pimpinan kantor saya sudah meminta izin untuk tidak mengerjakan apapun pekerjaan kantor. Karena mengingat nanti saya malah terbebani oleh pekerjaan dan tidak bisa istirahat dengan maksimal.

Habis menulis biasanya saya istirahat tidur siang dan bangun jam 15.00 wib. Setelah shalat ashar, kami kembali berkumpul di lapangan untuk olahraga sore. Boleh jalan kaki, lari, atau senam. Kemudian dokter dan perawat mengecek kesehatan. Mengukur suhu, tekanan darah, tekanan oksigen dan lain sebagainya. Juga menanyakan keluhan pada pasien. Kami kembali ke kamar jam 17.30 wib.

Cek kesehatan/Foto Fatmi Sunarya
Cek kesehatan/Foto Fatmi Sunarya

Malam seperti biasa, jam 19.00 wib makan malam sudah diantar beserta obat untuk malam. Saya biasanya mengobrol by phone dengan teman, keluarga. Ibu saya tiap pagi dan malam telepon lho. Pada rekan kantor saya juga tetap menanyakan informasi mengenai pekerjaan. Saya kadang menulis, kadang mendengarkan musik, dan membaca juga.

Kalau hari biasa saya sering telat tidur, tapi sekarang jam 21.00 wib saya sudah tidur. Walaupun saya sering terbangun tengah malam. Saya bukan penakut, saya berani tidur sendiri dan ke toilet sendiri. Saya belum pernah lihat hantu, makanya tidak takut hantu. Mungkin kalau pernah ketemu, hantunya mungkin pergi. Mungkin saya lebih menakutkan dari hantu he he he.

Begitulah dari hari ke hari, kegiatan saya di RSUD ini. O,ya saya juga tidak melupakan hobby memotret walaupun dengan hanya menggunakan HP. Saya harus menjaga kesehatan, stamina agar tidak drop, dan yang lebih penting menguatkan mental. Ini sangat penting. Menguatkan diri, bahwa kita harus berjuang. Jangan mengalah ataupun menyerah. Ini adalah cobaan yang harus dihadapi.

Memotret/Foto Fatmi Sunarya
Memotret/Foto Fatmi Sunarya

Ini penyakit, bukan aib. Jadi ketika saya keluar nanti dari isolasi ini, mungkin orang akan menjaga jarak. Karena alumni Covid 19. Tapi saya tidak peduli, setiap orang bisa terkena virus ini. Yang lebih penting adalah bagaimana tetap menjaga kesehatan, hidup sehat, tetap dalam protokol kesehatan. 

Walaupun beberapa penelitian mengatakan yang sudah terkena covid 19, tidak akan terkena covid 19 lagi untuk kedua kali.  Tapi penelitian ini tidak menjamin. Tetap berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan. Tetap optimis, semoga pandemi ini segera berlalu.

Saya juga terus memotivasi diri agar tetap semangat, seperti video berikut ini.

Terima kasih untuk dokter, perawat dan semua yang ikut merawat kami di RSUD H. Bakri ini, terima kasih juga buat sahabat-sahabat yang terus memberi doa dan semangat. Love you all...

Salam sehat dari kamar A1

FS, 29 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun