Perempuan dan diary itu seperti sirih dengan pinang. Tidak terpisahkan. Meskipun perempuan tidak menulisnya nyata pada berlembar-lembar kertas tapi tertulis di hati dan otak perempuan. Walau pak Felix Tani tidak menyukai diary, percayalah pak Felix Tani pasti menulis diam-diam dan disembunyikan jauh-jauh.
Saya kali ini ingin curhat tentang berusaha menjadi orang baik itu ternyata susah. Saya berusaha menjadi orang yang baik hati pada semua orang. Banyak menimbang perasaan orang lain, berusaha ramah, berusaha menyemangati orang lain dan sebagainya. Tapi apa yang kita perbuat mendapat tanggapan yang berbeda. Memang benar apa yang kita beri, kita tak mengharapkan kembali.
Contohnya saya sudah berusaha bekerja dengan baik dan benar. Tapi ada saja orang yang dengki, iri hati dan ingin menyingkirkan saya. Saya bertanya pada Ibu saya, bolehkah saya mendoakan mereka masuk neraka? Mungkin saking kesal dan marahnya. Tapi Ibu saya menganjurkan untuk mendoakan mereka yang zalim agar berubah menjadi baik. Saya berjuang dan berdoa karena merasa benar. Syukur saya bisa melihat kekuatan Tuhan untuk saya. Saya dilindungi dari mereka yang zalim.
Kemudian ada beberapa sahabat, saya menganggap mereka sahabat. Tapi perlakuan mereka tidak layak disebut sahabat. Egois, lebih mementingkan diri sendiri tanpa mengerti kondisi yang saya hadapi. Saya tidak terbiasa memutuskan persahabatan misalnya dengan cara memblokir medsos. Saya memilih diam dan tidak memberi tanggapan apa-apa. Tapi sering baper jadinya. Salah seorang sahabat baik saya menganjurkan untuk memaafkan mereka.
Ternyata berusaha baik kepada orang lain sangat sulit, niat kita baik tapi orang tidak menghargai perasaan kita. Memang sangat sulit meminta orang lain mengerti akan kita, terkadang kita yang harus berkorban perasaan.
Tapi saya kembali mengingat petuah almarhum Bapak saya, tidak ada kata rugi untuk berbuat baik. Teruslah berbuat baik, Tuhan akan membalas semua kebaikan kita. Dan saya kembali bertanya, bagaimana jika orang ingin berbuat jahat kepada saya? Tetap berbuat baik, jangan dibalas dengan kejahatan kecuali dalam keadaan terdesak. Dirimu harus melawan. Jika tiba masanya, pantang mundur selangkahpun.
Btw, apakah saya sudah menjadi orang baik? Belum, saya terus berusaha menjadi orang baik. Ketika kita "pergi", kita ingin dikenang tentang kebaikan kita bukan tentang kejahatan yang kita tinggalkan.
Always do your best, and let God do next.
FS, 20 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H