1993
Tabloid Radio CS, radio yang mengudara di sebuah kota di pulau Jawa tiba-tiba mampir di studio radio tempatku bekerja. Wah aku begitu semangat membolak-balik lembarannya. Sampai mataku tertuju pada seorang penyiarnya. Ya mas K, begitu aku memanggilnya.
Zaman dahulu, alat komunikasi untuk jarak jauh hanya surat. Telepon juga ada, cuma milik  radio dan digembok dengan kuat. Aku mengiriminya surat. Sahabat pena, begitulah kira-kira. Saling berkirim surat yang didalamnya diselipi foto. Wah senangnya minta ampun.
Ketika dirumah sudah dipasangi telepon, aku dan sahabat penaku itu rajin saling menelepon. Hanya bercanda, ngobrol ngalur ngidul. Dia sudah punya pacar, begitupun aku. Wah, kami benar-benar bersahabat erat.
1994
Aku tidak bekerja lagi di radio, dan mulai sibuk bekerja ditempat lain. Sama halnya dengan mas K, juga tidak bekerja sebagai penyiar. Surat menyurat putus, begitupun telepon. Entah kenapa kami tidak saling berkomunikasi lagi. Mungkin sibuk menghadapi masa depan.
2008
Facebook mulai booming di negeri ini. Ternyata bagi mas K, akulah teman pertama yang dicarinya terlebih dahulu via FB. Rasa gembira bertemu kembali dengan sahabat lama. Kami mulai saling berbagi cerita, suka maupun duka.
2020
Bagiku, mas K adalah sahabat baik dari muda sampai kami menua. Walau status berbeda, pekerjan berbeda, dia pun lebih sukses dariku. Saat ini mas K punya usaha Event Organizer dan EO terkenal di Jawa.
Mungkin sebagian orang berpendapat, tidak elok bersahabat dengan lawan jenis sangat erat. Mungkin saking lamanya berteman, kami sudah seperti saudara sendiri. Saudaraku laki-laki satu-satunya sudah meninggal, mas K sudah kuanggap sebagai pengganti Abang. Bagiku, dia tetaplah sahabat baik, sahabat baik adalah hadiah terindah dikehidupan ini.
Dimasa pandemi, dia cukup terpuruk dengan usaha EO yang mengalami sepi job. Aku selalu memberi semangat. Sebagai sahabat baik, ikut prihatin dan selalu mendoakan yang terbaik. Syukurlah, acara-acara pernikahan sudah boleh diadakan dengan protokol kesehatan, live musik dari studio, hingga sahabatku ini bisa agak bernafas lega.
Walau sekarang kami sama-sama sangat sibuk, kami saling memahami pekerjaan masing-masing, pun saling menghargai privacy masing-masing. Mungkin inilah sebab persahabatan kami menjadi awet. Terima kasih untuk persahabatan yang tulus ini, semoga kita tetap bersama, menua bersama. Sekali lagi, sahabat adalah hadiah terindah dikehidupan.
FS, 08 Januari 2021