Tahun 2020 dalam hitungan jam akan segera berlalu, setahun bukanlah waktu yang sebentar. Ada 365 hari tersimpan di sana. Dalam menulis di Kompasiana, saya tidak pernah mempunyai target, harus menulis berapa, harus menjadi Artikel Utama atau menjadi Pilihan. Saya sadar diri bahwa saya masih baru dalam menulis, terhitung dari 09 Agustus 2019 mulai bergabung di Kompasiana. Saya juga tahu diri akan kemampuan saya sendiri. Sebagai warga "centang hijau" tentu saja label Pilihan saja sudah mengembirakan bagi kami.
Dalam menulis, saya tetap berpegang pada prinsip saya sendiri, menulis mengalir seperti air. Saya juga tidak peduli apakah tulisan saya bermutu atau tidak. Karena saya suka menulis puisi, maka menurut saya berpuisi juga adalah seni. Seni itu adalah kebebasan, kebebasan berpikir, kebebasan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Berbeda dengan menulis artikel politik, sains yang harus berdasarkan fakta.. Saya juga tidak ingin menjadi siapa-siapa, ingin menjadi diri sendiri, confident itu penting buat saya. Menulis juga sesuai dengan kepahaman kita, itu pesan dari Ibu Nursini Rais, kompasianer senior. Sebenarnya saya sangat ingin menulis novel tapi sering mentok, ya sudahlah mungkin saya belum paham menulis novel yang benar dan perlu belajar lagi.
Ditahun 2020, saya cukup rajin dan giat menulis, giat menabung juga mungkin he he he. Saya menghasilkan 587 artikel sebagian besar puisi, sedikit cerpen (kategori fiksiana), kategori wisata juga cukup karena saya hobby traveling, dua artikel kategori ekonomi (satu malah AU karena punya guru dibidang ekonomi), artikel humaniora, artikel gaya hidup dan artikel humor yang gagal. Politik memang saya tidak berminat menulis dibidang ini. Ada juga beberapa artikel yang saya hapus karena beberapa alasan. Apakah artikel saya mendapat label pilihan semua? Tentu saja tidak, kembalilah ke tujuan menulis kita. Begitu pesan sahabat-sahabat bijak saya.
Ada beberapa artikel saya di tahun 2020 yang mendapat label Artikel Utama di antaranya :
1. Kulit Manis Kerinci Kembali Menggeliat
2. Danau Depati Empat, Milik Empat Depat
3. Ekplorasi Desa Renah Kasah
4. Wisata Religi ke Mesjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah
5. Menyepi Di Koto Petai
6. Desember dan Rasa Yang Karam
7. Pohon Tua yang Mengharap
8. Perempuan Pejalan yang Ditelan Kabut
9. Renjana Sedang Sendiri
10. Orang-orang Berganti Nama
Tentu saja label Artikel Utama yang saya dapat tidak seberapa dibandingkan Kompasianer langganan Artikel Utama. Btw, saya syukuri karena semua sebagai bonus saja. Saya juga menghargai apresiasi dari Kompasiana, karena pada tahun 2020 ini saya masuk urutan ke-2 dari 20 Kompasianer teraktif di tahun 2020.Â
Dua puisi saya yaitu Renjana Sedang Sendiri dan Desember dan Rasa Yang Karam juga masuk dalam 20 artikel yang paling banyak dinilai di tahun 2020.Â
Semua bisa dilihat di Kaleidoskop Kompasiana. Apakah itu semua membuat saya berbangga hati, iya sedikit. Tapi saya bukan sebangsa orang-orang yang sombong. Apresiasi dari semua sahabat Kompasianer lebih berharga dari itu semua. Semangat dan support dari sahabat Kompasianer juga selalu membuat saya tetap bertahan menulis. Mendekati akhir tahun 2020 saya juga bergabung di Inspirasiana, disini bergabung kompasianer's yang peduli literasi dan edukasi. Saya belajar banyak dan tentu saja saling berbagi ilmu, informasi dan merasa menjadi satu keluarga.Â