Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Pembosan dan Kursi Kosong

19 Desember 2020   06:55 Diperbarui: 19 Desember 2020   06:58 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau sebenarnya tahu, perempuan pembosan itu bernama aku
Menunggu, menunggu
Namun untukmu, tak ada kata jera dalam menunggu
Lihatlah, kursi kosong masih setia
Menanti kopi dan kita
Hanya sekedar bercerita
Tentang sebuah romansa

Kursi, meja bahkan pohon pinus yang melingkari
Akan lapuk, tua dan pergi
Begitu juga akan kita yang akan mati
Tapi kisah tetap akan tertinggal disini
Gelak masih tersimpan pada air terjun mengalir
Tawa terngiang pada angin berdesir
Tangis? Telah hanyut dibawa hujan berbulir-bulir
Sebuah puisi pun sudah didengar bunga lili

Kapan kita duduk berdua lagi?
Hanya Tuhan, takdir yang akan memberi jalan untuk kembali

FS, 19 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun