Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuldesak

11 Desember 2020   08:03 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:52 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan berselubung arogansi sedang membedah semesta
Alangkah luas buana
Burung gagak terbang begitu rendah
Apakah bertanda sebuah musibah

Bergegas, bergegas diperjalanan
Entah kemana tujuan
Benar kata orang tua, tak akan baik kusut pikiran
Kau akan tersesat dalam pengembaraan

Ah, berputar-putar mencari arah
Matahari bersembunyi tanpa gairah
Mendung kelam mulai membayang
Oh Tuhan, aku ingin pulang

Hujan mulai menghujani
Bibir mulai menjilati
Menyumbat rasa haus kini
Rahang gemerutuk, dingin dan sunyi

Kuldesak, buka jalan dimana aku berasal
Air mata mengurai sesal
Kematian jangan sentuh jiwa
Aku sedang keluar dari sesat rimba

Fatmi Sunarya, 11 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun