Jangan pergi, tangan merengkuh lemah
Dengan siapa berbantah-bantah
Kepada siapa berkeluh kesah
Siapa yang selalu menuang ide dalam secangkir kopi
Dirimu jua yang menghalau sepi
Kepada bahu sandarkan rasa yang sendiri
Tak ada bilangan di jemari
Entah sudah berapa yang tak pernah kembali
Patah tumbuh hilang tak berganti
Inginku, menulis hanya engkau yang menemani
Jangan pergi
Jangan pergi
Ingauan yang kian parau
Tanganmu lepas, sulit terjangkau
Semangat seperti bayangmu, tinggal titik
Hujan gerimis mulai rintik
FS, 9 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H