Sudah lama tak kujenguk pohon cengkeh dibelakang rumah
Berjejer bak tiga sekawan
Kan kutunggu berbunga tapi entah kapan
Mengingat, aroma wanginya yang menampar hidung penuh gairah
Kupandangi nanar
Daun yang sepi tanpa bunga yang mekar
Apa kau merasa lengang dan hampa?
Tanpa buah warna warni, hijau, kuning, merah tua
Bersabarlah menunggu musim tiba
Pada rimbunmu akan berkunjung
Duduk berteduh sambil bersenandung
Menikmati kopi yang tercebur buah cengkeh
Sambil bergumam, jangan sampai kau dihargai hanya sereceh
Gerimis mulai menghampiri petang
Kuakhiri tegukan kopi, lega padamu rindu tlah kubuang
FS, 7 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H