Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membuang Rindu di Pohon Cengkeh

7 November 2020   19:11 Diperbarui: 7 November 2020   20:05 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama tak kujenguk pohon cengkeh dibelakang rumah
Berjejer bak tiga sekawan
Kan kutunggu berbunga tapi entah kapan
Mengingat, aroma wanginya yang menampar hidung penuh gairah

Kupandangi nanar
Daun yang sepi tanpa bunga yang mekar
Apa kau merasa lengang dan hampa?
Tanpa buah warna warni, hijau, kuning, merah tua
Bersabarlah menunggu musim tiba
Pada rimbunmu akan berkunjung
Duduk berteduh sambil bersenandung
Menikmati kopi yang tercebur buah cengkeh
Sambil bergumam, jangan sampai kau dihargai hanya sereceh

Gerimis mulai menghampiri petang
Kuakhiri tegukan kopi, lega padamu rindu tlah kubuang

FS, 7 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun