Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Bersua Sandyakala

12 Oktober 2020   20:28 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuciumi bibir pagi yang beku
Jalan serta lorong basah dan bau
Menoleh, mata elang ingin menelanjangi
Jangan ikuti aku!!! Telunjukku bak belati

Terus berjalan
Tanpa ada yang menahan
Tak peduli apa sudah sampai tujuan
Menghela terpaku dalam tapak menahan

Aku membencimu
Tawamu
Cemoohmu
Merendahkanku
Aku mengepalkan jari
Jangan kuliti
Jangan cengkerami
Aku adalah kebebasan hakiki
Kuperjuangkan sendiri

Ujung jalan mempertemukan aku pada sandyakala
Mengagumi gurat indah, damai meluruhkan dendam bara
Untuk apa keangkuhan dunia
Jika akhirnya binasa, kembali ke bentala

Fatmi Sunarya, Oktober 2020

Bentala : bumi, tanah https://kbbi.web.id/bentala.html

Sandyakala (Bahasa Sanskerta) : gurat merah di langit senja 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun