Aku adalah buruh suka-suka
Terserah gaji kau beri berapa
Terserah kau ingin aku bekerja berapa lama
Suka-suka dirimu saja
Mau kerja rodi
Mau lembur sampai pagi
Keringat mengalir tak henti
Tak boleh libur walau sehari
Apalagi minta cuti
Itu kuasa pemilik diri
Tuan, kapan gajiku naik?
Adakah kau tuang dalam kertas secarik?
Jangan banyak protes, suara menghardik
Jika kau kupecat seribu orang akan mengganti, ancam Si Boss tengik
Buruh suka-suka, pulang dengan hampa
Menggenggam amplop kusam isi tak seberapa
Apakah cukup untuk sebulan atau hari ini saja?
Tak ada pilihan, namanya juga buruh suka-suka
Fatmi Sunarya, 07 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H