Puisi ini wujud keprihatinan, kesedihan saya akan hilangnya sebuah Masjid Tua di Lempur Tengah, karena tidak masuk dalam Cagar Budaya dibiarkan hancur begitu saja
Hanya tinggal sebuah tiang
Tempat untuk menopang
Masjid tua menunggu berpulang
Tak lagi berdinding, kosong dalam pandang
Oh, riwayatku akan berakhir di ujung kematian
Tak ada lagi berkumandang suara azan
Tak kudengar doa-doa dipanjatkan
Sajadah-sajadah tak lagi dikembangkan
Tak kusaksikan sujud mencium penuh keikhlasan
Tak ada takbir di malam-malam kemenangan
Orang-orang pergi meninggalkanku sendirian
Walau akan tinggal nama dalam sejarah
Bahwa pernah berdiri sebuah masjid megah
Beratus tahun yang lalu yang diurai dalam alkisah
Kenanglah aku, kenanglah......walau telah rata dengan tanah
Fatmi Sunarya, 27 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H