Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Pencemburu

17 September 2020   07:14 Diperbarui: 20 September 2020   14:59 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hai.grid.id

Kau menyembunyikan rembulan
Malam kehilangan dari pandangan
Ayo terlelaplah, malam begitu kelam menakutkan

Kau mencuri sehelai selendang
Tarian penuh gairah terhenti, hanya tertinggal di awang-awang
Istirahatlah, tarianmu hanya untukku seorang

Kau juga menghadang ombak lautan
Jangan menciumi pantai milikku
Kau memulangkan hujan
Jangan basahi kekasihku

Kekasih, rasa cemburumu menghenyakkan semesta
Apa kau begitu mencinta?
Hingga diriku tak boleh disentuh penyamun yang berkedok pengembara

Aku akan melindungimu
Aku akan menjagamu
Gumam lelaki pencemburu menderu-deru

Fatmi Sunarya, 17 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun