Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai Hujan yang Menemani

16 Juli 2020   09:07 Diperbarui: 16 Juli 2020   09:15 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinai hujan tak sudi berhenti
Hawa dingin menuang ke pori-pori
Tetes demi tetes runtuh dari atap bumi
Berteduh atau membiarkan membasahi

Hujan seperti tangisan
Tak bisa dipaksa dihentikan
Walau tak menitik di rupa
Bercucuran di sukma
Apa yang kau tangisi? Tanyamu dalam kemarahan
Aku diam membisu, tak bisa menjelaskan

Rinai hujan masih sabar menemani
Aku yang tegak, kau tinggal pergi
Kala diri tak punya arti bagimu
Saat itulah aku terpuruk sendu

Dan hanya rinai hujan yang mengerti....

FS, 16 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun