Dik, setangkai bunga ini untukmu
Kata orang, bunga tanda cinta
Dan aku melirik sinis
Membatin, sok romantis !
Sejak itu aku menolak bunga-bunga yang kau beri
Kita terpisah; tak pernah bertemu lagi
Menduduki bangku taman, aku menunggu senja
Bunga-bunga bermekaran manja
Ingatan kembali padamu
Aku begitu merindu
Akan bunga-bunga yang kau bawa
Mataku berlinang, merasa berdosa
Hei jangan menangis, seseorang menghapus air mata
Apa kau ingin setangkai bunga?
Tangannya terulur, ini untukmu sepenuh jiwa
Pandangku nanar, apakah itu kamu?
Ragaku berlari dalam pelukmu
Iya, aku ingin berjuta bunga darimu
Bunga dan dirimu dalam dekap
Tak ingin kulepas lagi walau sekejap
FS, 4.Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H