Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan dari Warung Remang

25 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 25 Juni 2020   14:44 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi http://jambiupdate.co/artikel-meresahkan-warung-remangremang-di-samping-rumdis-bupati-sarolangun-dibongkar.html

Hawa dingin meninggikan bulu roma
Entah kenapa aku mesti keluar di malam buta
Tak ada yang penting
Hanya sekedar mengikuti angin berdesing

Di warung remang,
Wedang jahe mungkin bisa menghangatkan
Perempuan muda tertunduk di hadapan
Risih mengenakan pakaian minim tak menutupi bahu
Tutup badanmu dengan jaket ini, pintaku

Pertemuan mengurai kisah
Hidupnya yang resah
Terjerumus pilihan yang salah
Aku ingin menarik dia dari hitamnya lembah

Perempuan muda kini menyungging senyum merekah
Usaha laundry yang kubantu mulai manis berbuah
Terima kasih tunduknya dengan air mata berlinangan
Aku melihatnya seperti peri yang telah kembali dalam kesucian

FS, 25 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun