Aku menghirup kopi terenak sore ini
Sendok berbunyi menari-nari
Liukan bak penari di panggung seni
Pisang goreng merayu untuk dinikmati
Alangkah nikmat menunggu senja
Sambil mengkhayal kau duduk di seberang meja
Membuka tumpukan buku untuk dibaca
Sambil mengerling, apa kopiku masih tersisa
Senja menyemburat cahaya
Kalbu mulai mengurai cerita
Dan aku mendengar dengan rahang terkatup
Membiarkan berkelana sampai pintu senja tertutup
Senja usai, hanya ampas kopi tertinggal
Hari ini cukup sudah menguntai kisah yang terpenggal
FS, 23 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!