Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi, Senja, dan Kisah yang Terpenggal

23 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 23 Juni 2020   10:09 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menghirup kopi terenak sore ini
Sendok berbunyi menari-nari
Liukan bak penari di panggung seni
Pisang goreng merayu untuk dinikmati

Alangkah nikmat menunggu senja
Sambil mengkhayal kau duduk di seberang meja
Membuka tumpukan buku untuk dibaca
Sambil mengerling, apa kopiku masih tersisa

Senja menyemburat cahaya
Kalbu mulai mengurai cerita
Dan aku mendengar dengan rahang terkatup
Membiarkan berkelana sampai pintu senja tertutup

Senja usai, hanya ampas kopi tertinggal
Hari ini cukup sudah menguntai kisah yang terpenggal

FS, 23 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun