Kala kerling bintang mengedip indah
Ingatan pada sepasang mata elang membuncah
Tiba-tiba aku rindu...
Kala rembulan tersenyum lebar
Ingatan pada senyummu membuat berdebar
Tiba-tiba aku rindu...
Kenapa selalu rindu?
Bukankah cukup menatap potret yang tergambar
Rindu akan terbayar?
Ternyata tidak, rindu meminta lebih banyak
Beranak pinak karna terbentang jarak
Rindu adalah candu
Rasa yang menghentak ingin bertemu
Tak mampu dikekang atau diikat
Apa ada penawar sebagai obat?
Mungkin sapaan pagi, mengobati rindu
Mentari siang menghantarkan paras menggoda, melepas rindu
Di hening malam, senandung menidurkan rindu
Namun esok hari, membuka mata memandang dunia
Aku kembali tersandung rindu
Jangan bicara lagi tentang hal itu
Sudahlah, dekap saja erat-erat rindumu dalam doa
FS, 20 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H