Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mari Kita Bicara tentang Rindu

20 Juni 2020   23:05 Diperbarui: 20 Juni 2020   23:20 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi www.irmasenja.com

Kala kerling bintang mengedip indah
Ingatan pada sepasang mata elang membuncah
Tiba-tiba aku rindu...
Kala rembulan tersenyum lebar
Ingatan pada senyummu membuat berdebar
Tiba-tiba aku rindu...

Kenapa selalu rindu?
Bukankah cukup menatap potret yang tergambar
Rindu akan terbayar?
Ternyata tidak, rindu meminta lebih banyak
Beranak pinak karna terbentang jarak

Rindu adalah candu
Rasa yang menghentak ingin bertemu
Tak mampu dikekang atau diikat
Apa ada penawar sebagai obat?

Mungkin sapaan pagi, mengobati rindu
Mentari siang menghantarkan paras menggoda, melepas rindu
Di hening malam, senandung menidurkan rindu

Namun esok hari, membuka mata memandang dunia
Aku kembali tersandung rindu
Jangan bicara lagi tentang hal itu
Sudahlah, dekap saja erat-erat rindumu dalam doa

FS, 20 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun