Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kapan Keadilan Dirasa

2 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 2 Juni 2020   10:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: philoartspace.com/ibrahim

Kalau pagi ini matahari enggan berpendar
Haruskah aku tersandar
Dalam harapan yang memudar
Membuatku tersadar
Bahwa satu persatu pergi
Di kebiri  ego tinggi
Mau menang sendiri
Enggan introspeksi

Bahu-bahu tempat bersandar bubar
Dan aku duduk di pinggir mimbar
Tak ada yang berapi-api dalam semangat
Tak ada kata-kata menguntai nikmat

Satu persatu pintu di kunci
Tempat berpesta lengang sunyi
Dan aku tafakur dalam genangan air mata
Kapan keadilan bisa dirasa

FS, 01 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun