Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku, Perempuan Pemulung Itu

31 Mei 2020   10:10 Diperbarui: 31 Mei 2020   10:13 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi worldofbuzz.com

Dari kecil aku hidup dengan sampah
Memilih, Memilah
Memunguti sepanjang jalan
Menjual di penampungan, hasilnya untuk makan

Perempuan pemulung, mereka memberi nama
Dipandang sebelah mata
Tak dilirik para pria, tak mengapa
Mungkin tampilan kotor membuat mereka tak berselera

Aku tak memilih bekerja menjadi TKI
Tak ingin diimingi dengan janji
Menabung sedikit demi sedikit tiap hari
Mereka mungkin tak menyangka, aku membiayai kuliah sendiri

Aku bau seperti sampah, biarkan mereka menghina
Suatu saat aku akan naik ke mimbar memakai toga

Wow perempuan pemulung menjadi sarjana
Mereka terkesiap tiba-tiba

FS, 31 Mei 2020

*terinpirasi dari kisah Sophy Ron Gadis Kamboja, pemulung sampah yang mendapat beasiswa dari Universitas Melbourne

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun