Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Harap dalam Gelap

27 Mei 2020   10:10 Diperbarui: 27 Mei 2020   10:06 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iphincow.com

Aku mendengar suara kokok ayam
Ah kenapa masih kelam
Merasakan hawa pagi tapi suasana temaram
Ragu, pagi atau malam

Kuraba dinding dingin, langkah mengawang
Menghidupkan lampu agar terang
Namun tetap tanpa benderang
Ketakutan melanda
Menangis tanpa jeda
Apa aku buta ?
Tak sekilat cahayapun bisa kutangkap
Semua gelap
Dunia lenyap

Aku masih ingin menulis puisi
Ingin menatap dunia kembali
Ingin sebuah mata
Menggantikan yang buta

Kini, aku hanya mendengar langkah berderap
Suara bercakap-cakap
Tak mati dalam harap
Menunggu seseorang yang rela menarik dari gelap

FS, 27 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun