Kacang berkata pada kulitnya,
Menolak pergi darimu aku tak kuasa
Tangan ketiga lah yang melepas kita
Jangan kau sangka aku lupa
Bahwa kita pernah berpelukan satu raga
Kulit berkata pada kacang,
Ya, tapi aku merasa terbuang
Di tempat sampah diri berkubang
Setelah engkau didapatkan
Aku tak dibutuhkan
Kacang menangis, aku akan dijadikan santapan
Sementara kulit masih bebas berkeliaran
Aku akan mati, begitu juga engkau
Jiwa dan raga kita makin sulit terjangkau
Kacang dan kulit adalah kesatuan
Sesungguhnya saling merindukan
Jika ada merasakan dilupakan
Itulah takdir kehidupan
FS, 16 Mei 2020