Rasa lelah acap mendera
Kau selalu bilang, jangan putus asa
Kadang tiba-tiba pipi basah
Tapi kau memarahi, jangan menyerah
Jenuh datang tiap sekejap
Lagi-lagi kau usir dengan sigap
Hei, kenapa kau selalu ada
Ketika jiwa terasa hampa
Tidakkah kau juga letih
Membimbing aku yang tertatih
Menggapai dalam payah
Tanganmu menggenggam memapah
Tanpamu,
Bagai dunia tanpa udara
Nafas terhenti karenanya
Bagai siang kehilangan mentari
Bagai malam dan rembulan saling bersembunyi
Kau yang terkasih,
Aku adalah daun yang layu
Terjatuh kedalam sumur berisi cintamu
FS, 11 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H