Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita di Ujung Jalan yang Kelam

4 Mei 2020   05:40 Diperbarui: 4 Mei 2020   05:45 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi http://blog.negerisendiri.com/blogpage.php?judul=360

Rasa haus tak pernah berjeda
Semakin diteguk semakin dahaga
Di pikiran penuh tipu daya
Hidup diliputi muslihat semata

Bak ular, licin meluncur diantara sekat-sekat
Memasang jerat
Bertukar kulit ditiap saat
Berharap buruan tertangkap

Karna licik
Kau terperangkap pada hidup yang pelik
Karna dengki
Kau miskin akan rezeki
Kau seharusnya adalah wangi bunga
Tapi kau berubah racun berbahaya

Wanita dilingkung gelap kehidupan
Tak pernah bisa kau gapai kebahagiaan
Wajahmu makin menghitam
Wanita diujung jalan yang kelam

FS, 4 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun