Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Tinggal Bunga

29 April 2020   22:30 Diperbarui: 29 April 2020   22:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi isolapos.com

Sang bunga berdiri cantik nan anggun
Angin mengayun, hujan turun
Tangkai indah meliuk melingkar
Ini masanya mekar

Tak ada yang memetik
Tak ada jua kumbang yang tergelitik
Menikmati harum
Menikmati ranum

Dia menghitung hari
Kapan masa berganti
Kapan dia layu dan mati
Kapan tanah menciumi wangi

Masa itu telah menunggu
Kelopak luruh persatu, menghitam layu
Sang bunga puas menikmati
Dari kuncup, mekar, layu dan mati

Selamat tinggal Bunga
Semoga angin menghembuskan keharumanmu yang tersisa

FS, 29 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun