Senyum mengembang
Bak payung bergambar kembang
Tawa renyah nadanya sumbang
Raga ringan menari-nari terbang
Semua hanya dusta
Puisi-puisi indah bertelur satu persatu
Tak menetas satupun jua
Berisi cinta
Berisi rindu
Berisi kasih semu
Semua hanya dusta
Aku terlilit dusta
Yang terlilit di mulut lewat wicara
Yang terlilit di jari jemari lewat aksara
Yang terlilit di raga sepertinya bahagia
Sesungguhnya, aku remuk redam
Susah payah meredam
Terpuruk, hampir putus asa
Entah sampai kapan terlilit dalam dusta
FS, 17 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H