Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlilit Dusta

17 April 2020   20:55 Diperbarui: 17 April 2020   20:53 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum mengembang
Bak payung bergambar kembang
Tawa renyah nadanya sumbang
Raga ringan menari-nari terbang
Semua hanya dusta

Puisi-puisi indah bertelur satu persatu
Tak menetas satupun jua
Berisi cinta
Berisi rindu
Berisi kasih semu
Semua hanya dusta

Aku terlilit dusta
Yang terlilit di mulut lewat wicara
Yang terlilit di jari jemari lewat aksara
Yang terlilit di raga sepertinya bahagia

Sesungguhnya, aku remuk redam
Susah payah meredam
Terpuruk, hampir putus asa
Entah sampai kapan terlilit dalam dusta

FS, 17 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun