Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Laki-Laki Penjaga Makam

15 April 2020   06:30 Diperbarui: 15 April 2020   06:28 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang  laki-laki,
Tubuh hitam legam dan kekar
Berjemur sepanjang hari
Mencabuti rumput yang tumbuh liar

Membersihkan semua makam
Dia tidak mengenal orang-orang yang didalam makam
Entah kaya
Entah bertahta
Nama-nama di makam pun tak dikenalnya
Karena dia tak bisa membaca

Dia hanya tinggal seorang diri
Di pemakaman umum, sepetak rumah kayu
Tiap hari ada makam-makam baru
Beberapa hari makam baru itu dikunjungi
Terdengar ratapan
Bunga-bunga ditaburkan
Setelah itu sepi

Apa kau pernah bertemu hantu atau di hantui?
Apa kau tidak takut atau ngeri?
Lelaki itu menggeleng
Mereka semua sudah pergi
Mereka tak berdaya untuk kembali

Lelaki itu menikmati hidupnya
Berpegangan dengan sebuah cangkul
Makam berjejeran kadang dirangkul
Adakah tersisa tempat untuk aku dimakamkan? Tanyanya pada suatu ketika

FS, 14 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun