Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tertelan Ilusi

12 April 2020   19:40 Diperbarui: 12 April 2020   19:41 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.piqsels.com

Malam begitu kelam dan sunyi
Hanya suara gemuruh langit bersahutan
Hujan lebat akan runtuh dari atap bumi
Pelita padam, menghampiri ketakutan

Sendiri, mendekap guling
Hanya seekor kunang berkeliling
Ah, aku begitu sulit memejam mata
Yang ada hanya lintasan peristiwa

Bayang bernama kekasih, selalu terekam
Di dinding yang kelam
Di hati yang buram
Susah payah perasaan kuredam

Aku bertanya pada bisikan
Apa benar dia kekasihku?
Apa benar dia mengasihiku?
Diam
Tak ada yang benar-benar berbisik
Aku hanya tertelan oleh ilusi
Imajinasi yang terbang tinggi

FS, 12 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun