Di waktu pagi,
Dulu, semua acuh pada sang mentari
Sibuk sendiri
Kini, sinarnya ditunggu di tiap pagi
Sibuk berjemur berharap kuman lari
Di siang hari,
Dulu, semua lalu lalang mengitari jalan raya
Sibuk dengan segala urusan yang ada
Kini, tiap kota lengang tanpa manusia
Mereka mengurung diri tak kemana-mana
Mungkin Tuhan menegur hamba
Bahwa kita terlalu sibuk dengan dunia
Lupa menjaga raga
Mengotorinya dengan dosa
Kita, hanya sebutir debu yang siap dihembus dan menghilang oleh Pencipta
@fatmisunarya, 26 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H