Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tinggal Nama

24 Maret 2020   08:40 Diperbarui: 24 Maret 2020   08:37 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: irenelaulau.blogspot.com

Aku baru tahu, kalau kau adalah bunga dimasamu
Dikerubuti para kumbang yang ingin menghisap madu
Mabuk kepayang dalam puja
Tangkaimu hampir patah diperebutkan mereka

Kau ludahi mereka
Kau mengumpat dalam cantikmu
Kau angkuh dalam harummu
Kau tertawa, pemuja terkapar tak berdaya

Tapi kini, kau layulah sudah
Tak ada yang ingin menjamah
Jatuh terhempas ke bawah
Menghitam seperti warna tanah

Bunga, masa jayamu hanya semusim saja
Bunga, rasa sombongmu tak ada apa-apanya
Bunga, kau tinggal nama
Bunga, aku turut berduka

@fatmisunarya, 24 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun