Aku baru tahu, kalau kau adalah bunga dimasamu
Dikerubuti para kumbang yang ingin menghisap madu
Mabuk kepayang dalam puja
Tangkaimu hampir patah diperebutkan mereka
Kau ludahi mereka
Kau mengumpat dalam cantikmu
Kau angkuh dalam harummu
Kau tertawa, pemuja terkapar tak berdaya
Tapi kini, kau layulah sudah
Tak ada yang ingin menjamah
Jatuh terhempas ke bawah
Menghitam seperti warna tanah
Bunga, masa jayamu hanya semusim saja
Bunga, rasa sombongmu tak ada apa-apanya
Bunga, kau tinggal nama
Bunga, aku turut berduka
@fatmisunarya, 24 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H