Sudah kubilang jangan dekati pujangga
Kau akan terlena aksara madunya
Kau akan dibuai manis perumpamaannya
Seelok senja
Seharum bunga
Seromantis  rintik
Sesyahdu hujan
Dan kau pun tersipu dengan pipi merah jambu
Tapi, pujangga itu berhati lembut sutera
Diam-diam meneteskan airmata
Tak mengapa aku hanyut oleh kata
Kalbu selalu damai bersama
Jangan dekati pujangga, dan aku mengingkarinya
@fatmisunarya, 12 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H