Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjadi Unik dan Antik

6 Maret 2020   19:15 Diperbarui: 6 Maret 2020   19:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://today.line.me/

Aku bercermin di depan kaca
Ah ternyata keriput mulai muncul
Rambut putih malu-malu menyembul
Dan aku tertawa, benarkah aku sudah tua?

Mari berhitung berapa usia
Astaga, cukup lama hilir mudik didunia
Tapi aku masih kekanak-kanakan saja
Sepertinya aku terjebak di raga dewasa

Aku ingat, kau pernah memarahi
Kapan tangisan berhenti
Makin tua makin cengeng gerutumu
Dan aku senang menjahilimu

Tahukah sayang, aku ingin menjadi unik
Menjadi sesuatu yang antik
Aku tak takut tidak lagi menarik
Karna untukmu, kuserahkan hati yang selalu cantik

Maaf, aku juga suka menggombalimu

@fatmisunarya, 6 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun