Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Peri Jingga Hati

19 Februari 2020   06:45 Diperbarui: 19 Februari 2020   10:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan muda menunggu di depan pintu
Selamat datang, katanya sendu
Dia mulai memijiti
Tangan lembut  kunikmati

Rasa lelah yang amat sangat
Membuat aku lupa  sudah berapa lama terlelap
Perempuan itu masih sabar menunggui
Ya ampun, padahal malam sudah membayangi

Kutraktir makan
Kuantar pulang
Rumah tersembunyi di gang kumuh berliku
Hidup sendiri
Syair kehidupannya menyentuh kalbu

Aku berdiri di depan pintu
Terima kasih sudah mengantar pulang, katamu
Aku melihat dirinya bukan tukang pijat disebuah panti
Tapi dia indah bagai peri

Apa aku jatuh dalam belas kasih?
Entahlah, aku masih meraba denyut di dada
Iya, aku akan kembali kesini
Menemuimu lagi, peri elok mewarnai jingga hati

@fatmisunarya, 19 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun