Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jodoh yang Dikirim Tuhan

31 Januari 2020   16:25 Diperbarui: 31 Januari 2020   16:29 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://blog.libero.it/PICCOLOINFINITO/12128676.html

Hari ini ulang tahunku ke lima puluh delapan
Lilin ini masih kutiup tanpa teman
Sepi ucapan
Alangkah sunyi kehidupan

Sudah lama orang tak bertanya
Tentang jodohku yang belum tiba
Mungkin mereka bosan
Dengan berbagai alasan

Inginku begitu besar
Sebesar usaha serta semangat berkobar
Namun Tuhan masih menyimpan
Jodoh terindah dimasa depan

Kepada Tuhan sering kubertanya
Mungkinkah jodohku sudah di surga

Lilin kue ulang tahunku sudah padam
Kala seseorang mengetuk pintu
Seorang perempuan termangu
Bolehkah aku menumpang disini semalam?

Aku laki-laki berumur lima puluh delapan
Hari ini aku bertemu jam setengah delapan
Dengan perempuan berumur dua puluh delapan
Jodohku sudah dikirim Tuhan

Sungai Penuh, 31 Januari 2020
@fatmisunarya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun