Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lorong Sepi

9 Januari 2020   19:00 Diperbarui: 9 Januari 2020   20:51 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi http://www.cittadellaspezia.com

Hujan gerimis lagi
Sendiri memeluk sepi
Entah sudah berapa malam
Lelah aku melakukan perhitungan

Mengapa malam selalu berkelindan dengan kesepian?
Apakah hanya aku yang merasakan?
Bukankah banyak malam pesta indah digelar?

Lengang di lorong sunyi
Hanya kutemui
Apa mungkin ada sedikit waktu untukku
Menikmati malam ini, tanpa sepi

Denting jam ikut merasakan
Tak berkawan, hanya bandul periodik
Terpejam, terjaga, terpejam, dan terjaga
Malam tetap seperti biasa
Tak berpenghuni
Sepi semakin sepi

Kereta tetap melaju, aku tetap termangu
Menanti tempat tuju
Aku tak tau, apakah nanti tiba hingga bersemayam dalam hati-Mu

09 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun