Dua bocah duduk di dapur penuh jelaga
Dalam dingin tungku terdiam
Hari sudah jam delapan malam
Mereka menguap menahan kantuk mendera
Jam berapa Bapak pulang, puluhan tanya pada Ibu
Sebentar lagi, jawaban yang sama dari Ibu
Bapak akan membawa secanting beras, mungkin sedikit lauk untuk kita
Bapak kami hanya seorang tukang parkir di kota
Kring sepeda berbunyi, Bapak pulang
Ibu tergesa menanak nasi
Kami tersandar, memandang kedap kedip api
Kayunya mungkin sedikit basah
Bapak tak membawa lauk, hanya sebungkus kerupuk dan sebotol kecap
Dengan mata hampir terkatup, kami makan dengan lahap
Bapak dan Ibu tidak makan bersama
Menunggu makanan tersisa dari anak-anaknya
Sungai Penuh, 04 Januari 2020
@fatmisunarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H