Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesta Tuak

31 Oktober 2019   07:30 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artist: Untung Wahono, Berpesta 1997

Kadang para jelata telah muak
Menonton para serakah pesta meminum tuak
Mabuk dan berebut saling sikut
Memakan apa saja sampai buncit perut

Kadang timbul rasa benci
Kurang apalagi para rakus
Masih mengeruk sampai dasar bumi
Enggan berhenti sampai mampus

Kadang kita tertawa terbahak
Melihat mereka termuntah dan terberak
Karena mereka masih menyumbat mulutnya
Dengan semua yang bukan HAKnya

Sungai Penuh, 30 Oktober 2019
@fatmisunarya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun