Mohon tunggu...
fathor rasi
fathor rasi Mohon Tunggu... -

Fathor Rasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Najwa Tampar MKD di TV Bos Nasdem, Untuk Siapa?

7 Desember 2015   08:03 Diperbarui: 7 Desember 2015   08:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Program Mata Najwa yang bertajuk Sidang Rakyat Mosi Tidak Percaya, Minggu (6/12/2015) malam ini. Tiga anggota MKD yang nekat hadir di bos Nasdem tersebut, yaitu Wakil Ketua MKD dari PDIP Junimart Girsang, anggota MKD dari Fraksi Golkar Ridwan Bae, dan Supratman dari Fraksi Partai Gerindra. Mereka duduk bertiga menghadap panelis yang terdiri atas Romo Benny Susetyo, Sholahuddin Wahid (Gus Solah), dan pengamat politik Yunarto Wijaya.

Romo Benny yang mendapat giliran bicara pertama mengkritik dengan keras bahwa MKD tidak beretika. Dia mengutip definisi Immanuel Kant tentang etika yang kemudian dia gunakan untuk menguatkan opini tentang etika MKD.

Ridwan Bae yang sempat disorot karena pertanyaannya saat MKD menghadirkan Sudirman Said, menanggapi kritik itu. “Kami mencari benar atau salah, jadi ini cara kami dalam memeriksa bukti itu. Jadi tolong masyarakat bersabar,” ujarnya.

Sesepuh NU, Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah, langsung menanggapi ucapan Ridwan bahwa MKD sedang mencari yang benar dan yang salah. “Ada yang salah di sini, dia mengatakan MKD mencari benar dan salah, padahal MKD ini kan seperti dewan etik, bukan mencari benar atau salah, tapi baik dan buruk, patut tidak patut,” kata Gus Sholah.

Benny pun menimpali. “Mereka ini enggak tahu apa itu etika, menurut Immanuel Kant, etika adalah sesuatu untuk menentukan yang baik dan buruk. Itu kok.”

Junimart Girsang menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. “Kalau kemarin MKD dianggap mengadili, kami yang sekarang diadili oleh rakyat, saya prihatin dengan situasi ini. Kami berharap besok kami akan cerdas, ya lebih cerdas dalam sidang besok,” ujarnya.

Berbeda dengan ketiga panelis yang dengan bebas melempar kritik keras, ketiga anggota MKD tersebut tampak tak leluasa berbicara karena argumennya dipotong sepihak dengan dibombardir pertanyaan bernada tendesius si host. (DBS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun