Suatu hari di akhirat, seorang TKI yang terkena hukuman mati di tanah arab mendapat kehormatan untuk bertemu dan berdialog dengan Tuhan. Dia sangat gembira karena bagi dia itulah saat-saat yang ditunggu untuk mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya.
"Ya Tuhan, terimakasih sudah diberi kesempatan untuk bertemu ", kata si TKI kepada Tuhan.
" Sudahlah jangan banyak basa-basi, kamu mau tanya apa ? "
"Â Lho kok Tuhan tau kalau saya mau bertanya ? "
"Â Saya kan Tuhan, jadi tau semuanya lah. "
"Â O.. iya ya.. benar juga.. Saya mau tanya kenapa saya kok di pancung padahal saya kan hanya membela diri. "
" Kata siapa kamu membela diri ? Emang saat itu kamu mau diperkosa atau mau dibunuh sama majikanmu ? "
" Enggak Tuhan, saat itu saya tidak sedang berkonflik dengan majikan saya. Tapi memang majikan saya sering menampar, menendang, memukul saya dengan wajan, melempar saya dengan piring, dan sering memperkosa saya juga. "
" Lalu.. "
" Saat itu siang hari Tuhan.. di rumah hanya ada saya dan majikan saya, anak-anak sedang sekolah. Saya pukul dia dengan palu berkali-kali hingga mampus. Itu kan sama saja dengan saya membela diri.. maksudnya kalau majikan saya mati maka tidak bisa lagi berbuat kejam kepada saya. "
" Itu namanya pembunuhan, bukan membela diri. Kalau membela diri itu misalnya kamu mau dibunuh, kemudian kamu melumpuhkan atau membunuh orang yang mau membunuh kamu. Itu baru namanya membela diri. "