Mohon tunggu...
Fath Muhammad
Fath Muhammad Mohon Tunggu... wiraswasta -

semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andai Hidup Seindah Saat Membaca Buku

1 Juli 2011   11:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat membaca buku, saya merasa tenggelam dalam buku yang saya baca. Saat membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan baris demi baris, saya akan mengalami sensasi yang luar biasa indahnya. Saya merasa masuk ke dalam buku yang sedang dibaca dan merasa menjadi bagian di dalam buku tersebut daripada merasa menjadi seorang yang sedang membaca buku.

Saya merasa tenggelam dalam lautan kata-kata dan merasakan keindahan yang luar biasa. Saat membaca buku saya seperti terbius dan terpesona dengan keindahan kata-katanya. Saya merasa masuk kedalam dimensi lain, sebuah dimensi atau dunia yang tak akan pernah didapatkan di dunia nyata.

Terutama jika buku yang saya baca adalah buku detektif, misteri, dan petualangan. Kita akan merasa ada di dalam cerita di buku tersebut, berpetualang dan menantang mara bahaya bersama sang tokoh dan dipaksa berpikir untuk memecahkan teka teki yang terdapat pada cerita di buku yang kita baca. Harry potter, laskar pelangi, dan Da Vinci Code adalah contoh buku-buku yang siap menenggelamkan kita di dunia lain.

Saat membaca buku saya bagaikan terhipnotis dan dibawa menuju puncak keindahan dunia sehingga merasa enggan untuk berhenti membaca buku. Saat membaca buku saya lupa segalanya. Lupa akan problematika sehari-hari. Lupa akan tagihan-tagihan yang telah jatuh tempo dan harus dibayar, lupa jika besok pagi akan ada debt collector yang akan datang ke rumah untuk menagih hutang, lupa jika dompet sedang kosong dan harus mencari hutang untuk makan esok hari, dan lupa jika pekerjaan masih menumpuk dan deadline sudah dekat. Tapi jangan sampai lupa untuk ibadah jika waktunya telah tiba karena yang ini tidak boleh dilupakan.

Buku yang bagus adalah buku yang dapat memberikan stimulan positif, membawa pikiran kita untuk berpetualang, dan pada akhirnya akan menambah wawasan dan pengetahuan kita. Memilih buku harus cerdas. Kadang ada buku lama yang dicetak ulang, diberi judul, dan desain cover yang baru sehingga kita akan melihatnya sebagai buku yang baru terbit padahal buku tersebut sudah dicetak beberapa tahun yang lalu kemudian dicetak ulang dengan format baru untuk menyesuaikan dengan selera pasar.

Jika kita pergi ke toko buku dan melihat banyak jenis dan judul buku yang tersedia maka akan membuat kita bingung buku apa yang akan kita beli. Sebaiknya jika kita membeli buku harus melihat azas manfaat dari buku tersebut. Jangan sampai setelah buku tersebut kita beli kemudian hanya akan menjadi pajangan atau hiasan di meja belajar atau rak buku kita. Sebelum kita pergi ke toko buku alangkah baiknya jika kita sudah mempunyai tujuan atau target untuk membeli buku yang benar-benar kita butuhkan.

Buku dapat memberikan solusi bagi semua orang yang sedang membutuhkan solusi. Bagi yang ingin belajar memasak banyak terdapat buku panduan memasak. Bagi yang ingin belajar manajemen, banyak buku-buku manajemen yang praktis dan enak dibaca. Bagi yang ingin belajar software komputer banyak buku-buku panduan belajar software komputer. Belajar sendiri aneka keterampilan dan pengetahuan dengan cara membaca buku tidak kalah daripada jika kita belajar dengan cara mengikuti kursus ataupun seminar. Belajar melalui buku bagaimanapun jika dikalkulasi maka kita akan mendapatkan biaya yang lebih murah.

Jadi menurut saya tidak ada alasan untuk tidak membaca buku karena membaca buku adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan bermanfaat !

Ah.. andai hidup seindah saat membaca buku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun