Mohon tunggu...
Fath Muhammad
Fath Muhammad Mohon Tunggu... wiraswasta -

semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog TKI dan Tuhan

29 Juni 2011   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Walah.. kok gitu ya ? "

" Ya iyalah.. dan juga kamu kan orang asing di arab. Hukum di negara arab pastilah lebih memihak warganegaranya daripada orang asing seperti kamu. "

" Waduh.. sudah jatuh tertimpa onta.. eh sori.. tangga. "

" Salah kamu sendiri.. sudah banyak cerita tentang kekejaman majikan-majikan arab kok kamu masih mau-maunya kerja di arab. "

" Niat saya mulia Tuhan. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Anak saya 5 masih sekolah semua sedangkan suami saya cuma tukang becak. "

" Salah kamu sendiri.. orang miskin kok anaknya 5. Udah gitu nikah sama tukang becak, nikah tuh sama anak konglomerat atau sama anggota DPR.. pasti makmur kamu.. "

" Wah saya ini apa Tuhan. Lha saya ini cuma dagang di pasar kok disuruh nikah sama anak konglomerat ? Kalau sama anggota DPR lebih susah lagi Tuhan.. anggota DPR sukanya sama ayam kampus.. kalau saya ini kan cuma ayam kampung.. item, dekil, dan bodoh. Mana bisa jadi simpanan anggota DPR.. apalagi jadi istrinya. "

" Ya salah kamu sendiri, kenapa jadi pedagang pasar ? "

" Waduh.. kok saya yang salah terus ? "

" Ya iyalah.. kamu kan manusia.. tempatnya salah. Saya kan Tuhan.. gak mugkin saya salah. Kalau saya salah mana mungkin jadi Tuhan. "

" Ooo.. Jadi Tuhan gak penah salah ya ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun