SEBUAH ormas terlah berdiri. Digodok cukup alot lewat pemikiran dan keprihatinan tehadap situasi perekonomian Indonesia saat ini yang cenderung terperosok.
Dampak politis yang berimbas langsung pada pelaksanaan ekonomi membuat para aktifis nasionalis bertekad untuk membuat sebuah wadah atau organisasi yang peduli langsung terhadap perekonomian rakyat. Itu adalah KAPERINDO - Karya Pejuang Ekonomi Rakyat Indonesia.
Dampak kapitalisme telah meluluhlantakkan kesejahteraan rakyat umumnya sehingga menimbulkan kesenjangan yang sangat frontal. Dampak inilah yang menimbulkan keprihatinan mendalam para elemen bangsa sehingga bertekad untuk menyatukan berbagai kekuatan lintas agama dan sektoral demi mewujudkan kebersamaan yang fokus pada kesejahteraan seluruh rakyat.
KAPERINDO dimotori oleh tokoh aktifis nasionalis, Fahri Lubis yang juga duduk sebagai Ketua Umum serta Juju Jubaedah, pengusaha Betawi yang cukup berhasil di bisnis kuliner dan lainnya. Adapun Ketua Dewan Pendiri adalah mantan Menkopolkam, Laksamana Tedjo Edhy  Purdijatno.
"Kenapa KAPERINDO? Karena kita bertekad secara khusus membantu menfasilitasi dan menggalang ekonomi kerakyatan yang independen dan bisa mensejahterakan pengurus dan rakyat semua," tegas Fahri Lubis. "KAPERINDO tidak berafiliasi dengan partai sehingga kita tidak membatasi diri dalam hal kerjasama untuk merealisasikan program. Kita terbuka dengan semua pihak," ungkapnnya pula.
Dalam pelaksanaan dan pengembangannya ke depan, KAPERINDO dipersiapkan untuk menampung ide, gagasan dan kreatifitas yang berorientasi pada kemajuan ekonomi  kerakyatan yang betul-betul berpihak pada rakyat.
Program pengembangan kreatifitas dan karya dalam jangka pendek adalah penyelenggaraan workshop bagi para anggota yang akan melahirkan para pakar enterpreneurship, juga pembinaan UMKM serta membantu memfasilitasi pembuatan warung-warung keluarga. Jenis-jenis UMKM harus lebih didukung dan diperbanyak mengingat dalam situasi ekonomi yang agak lesu saat ini justeru keberadaan para UMKM lah yang sangat signifikan kontribusinya dalam menopang stabilitas pereknomian.
Beberapa departemen itu adalah Departemen UKM/IKM, Departemen Perdagangan dan Usaha Industri Kreatif, Departemen SDM & Diklat Pendidikan IPTEK, Departemen Media  Massa, Departemen Seni Budaya dan Kepariwisataan, Departemen Perumahan dan Prasarana serta Departemen Agama dan Kesejahteraan Masyarakat. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H