Mohon tunggu...
Fatchur Rizqi
Fatchur Rizqi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Seorang penulis akan abadi di dalam karyanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen UM Lakukan Pendampingan Penyusunan Naskah Drama Bermuatan Toleransi terhadap Guru-guru MTs Kota Malang

14 Juli 2021   20:30 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:45 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Workshop di MTsN 2 Kota Malang (Dokpri)

Kota Malang - Berdasarkan laporan penelitian tentang indeks toleransi kota-kota di Indonesia pada 2018 yang dipublikasikan oleh SETARA Institute, kota Malang termasuk dalam daftar 25 kota dengan indeks toleransi terendah di seluruh Indonesia, dengan indeks 4,35. Posisi tersebut tidak banyak berubah pada 2020. Hal ini menunjukkan bahwa indeks toleransi kota Malang masih rendah.

Berdasarkan data tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Malang (UM) 2021 mengadakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk mendampingi guru-guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang bermuatan toleransi. Guru-guru yang disasar adalah guru-guru Madrasah Tsanawiyah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah 2 Kota Malang. Pilihan mitra ini sesuai dengan komitmen madrasah dalam mencatak generasi Islami yang cinta NKRI.

Tim PkM ini terdiri dari empat dosen dari Fakultas Sastra UM, yaitu Evi Eliyanah, Ph.D., Dr, Azizatus Zahro, Dr. Misbahul Amri, dan Nabhan F. Choiron, M.A. Tim ini dibantu oleh beberapa mahasiswa dari program S1 dan S2 sebagai asisten dan Account Representative (AR), yaitu Andhika Afifah Nurjannah, Achmad Fatchur Rizqi, Imam Syafi'i, dan Ophie Gribtawati.

Rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dimulai dengan  WORKSHOP PENGUATAN TOLERANSI MELALUI PENULISAN DRAMA PADA  GURU MADRASAH TSANAWIYAH DI KOTA MALANG. Dilaksanakan pada Selasa, 29 Juni 2021 di MTsN 2 Kota Malang, workshop ini membuka serangkaian kegaitan pendampingan yang bertujuan untuk kepekaan guru akan nilai toleransi sebagai muatan nilai yang harus diintegrasikan dalam pembelajaran. Dalam konteks kegiatan ini, drama dipilih menjadi metode pengajaran untuk meningkatkan kesadaran toleransi siswa karena dalam mengembangkan naskah dan mementaskan drama, tidak hanya kompetensi kognitif siswa yang diasah, namun juga kompetensi sosial mereka.

Gambar 2. E-Flyer Workshop (Dok. UM)
Gambar 2. E-Flyer Workshop (Dok. UM)

Workshop pembuka diikuti oleh guru-guru berbagai bidang studi yang berasal dari madrasah tsanawiyah yang berhimpun dalam KKM 2 Kota Malang. Kepala MTsN 2 Kota Malang yang juga ketua KKM 2, Dr. H. Subhan, S.Pd, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar nilai toleransi benar-benar dihayati oleh guru sebagai pendidik yang berperan penting dalam pembentukan karakter siswa. Selain itu, beliau juga berharap bahwa para guru juga dapat mempraktikkan keterampilannya dalam menggunakan drama atau bermain peran ssebagai metode pembelajaran yang inovatif, kontekstual, dan menyenangkan.

Dalam workshop ini, Dr. Misbahul Amri menekankan bahwa permainan peran atau drama tidak hanya bisa dinikmati sebagai sebuah karya sastra. Drama juga bisa digunakan menjadi metode pengajaran yang efektif untuk menanamkan empati dan toleransi pada siswa. Dalam proses eksplorasi peran, misalnya, siswa dapat menggali dan mengekspresikan perasaan menjadi tokoh dari golongan minoritas, baik agama, suku, abilitas dan kelompok sosial lainnya. Dengan keterampilan tersebut, siswa bisa mengasah rasa empati terhadap kelompok atau individu yang berbeda dari mereka.

Saat ini kegiatan ini masuk pada masa pendampingan penajaman kerangka narasi drama yang nantinya akan dikembangkan menjadi naskah drama satu babak oleh para guru. Pendampingan dilakukan melalui berbagai platform daring, termasuk whatsapp, google form, dan google doc.

Gambar 3. Pendampingan Penulisan Drama Secara Daring (dOKPRI)
Gambar 3. Pendampingan Penulisan Drama Secara Daring (dOKPRI)

Pada akhir program diharapkan naskah-naskah yang dikembangkan oleh para guru ini bisa dipublikasikan menjadi sebuah bunga rampai naskah drama yang bisa digunakan sebagai bahan ajar untuk menguatkan rasa toleransi siswa sehingga bisa menjadi generasi muda yang cinta keberagaman. Seluruh kegiatan direncanakan akan berakhir pada bulan Desember 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun