Mohon tunggu...
Fatchul Ulul Fahmi
Fatchul Ulul Fahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menatap ruang dan mengekspresikan kehidupan kepada sepercik tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Literasi

5 Desember 2024   13:55 Diperbarui: 5 Desember 2024   14:08 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut kota ini, Mimpi terhenti Langit terhimpit kabut sunyi Buku terlupakan, kata kata sepi Ditangan yang jarang meraba kertas suci

Eksistensi saling berseteru Hiruk pikuk suara berdesing Mata memandang hati tak jemu Mengharapkan moral yang kian bising

Era digital, buku tak lekang, Literasi kunci, meraih impian panjang. Beragam suku, satu tujuan, Maju bersama, dengan ilmu pengetahuan

Dengan aksara, kita menjelajahi semesta, Menemukan makna, eksistensi. Keberagaman adalah kekayaan sejati, Yang diikat erat oleh benang literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun