Mohon tunggu...
Laka Fatchan Mubina
Laka Fatchan Mubina Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

I am a hard-working, reliable freelancer. I love being in this line of work because I am passionate about technology, design, data, and innovation. I like doing freelance work because it gives me the freedom to choose when and how often I work.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Agile: Esensi, Prosedur, dan Penerapannya

6 Oktober 2023   23:11 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:19 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Agile dan Scrum: Revolusi dalam Pengembangan Produk

Dalam era teknologi dan inovasi yang cepat, kebutuhan untuk mengembangkan produk dengan kecepatan tinggi semakin meningkat. Dalam konteks ini, munculnya metode Agile dan Scrum telah mengubah cara tim bekerja, meningkatkan produktivitas dan responsivitas terhadap perubahan. 

Pengembangan Agile mencerminkan pendekatan inovatif dalam pembuatan perangkat lunak, dengan menekankan kolaborasi tim dan iterasi rutin. 

Metodologi ini menyoroti pentingnya kesepakatan bersama dan adaptasi cepat terhadap perubahan dalam lingkup proyek. Kemampuan adaptasi ini menjadikan Agile pilihan yang sesuai untuk proyek dengan durasi singkat dan perubahan yang konstan. Fitur utama dari Agile meliputi tim yang responsif dalam pengambilan keputusan yang efisien dan berwawasan.

Agile: Lebih dari Sekadar Metodologi

Berasal dari kata Latin yang berarti 'cepat', Agile mencerminkan esensinya: kecepatan dan adaptabilitas. Lebih dari sekadar metodologi, Agile adalah mindset - cara berpikir tentang pengembangan produk yang berpusat pada kolaborasi, iterasi, dan tanggapan terhadap perubahan1. Di balik simpul dasar filosofinya, Agile mengutamakan interaksi manusia daripada proses dan alat, kerjasama dengan pelanggan daripada negosiasi kontrak, dan tanggapan terhadap perubahan daripada mengikuti rencana.

Namun, mengatakan Agile hanya tentang kecepatan adalah kesederhanaan. Fokus utamanya adalah menghasilkan nilai secepat mungkin, memastikan kualitas, dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif.

Proses Agile: Langkah demi Langkah Pengembangan tradisional, seperti metode Waterfall, mendasarkan pelaksanaan proyek pada rencana yang telah disusun dengan cermat. Sebaliknya, Agile menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif, yang terdiri dari tahapan berikut:

1. Konseptualisasi: Pada tahap awal ini, stakeholder dan developer berkolaborasi untuk mendefinisikan visi awal proyek.

2. Inisiasi: Setelah memahami konsep, tim dipilih untuk menjalankan proyek dan membentuk rancangan awal atau prototipe.

3. Iterasi: Ini adalah inti dari pendekatan Agile, di mana tim berulang kali menerima masukan dari pengguna, melakukan modifikasi, dan menyempurnakan produk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun