Mohon tunggu...
Fatati Al Illiyyin
Fatati Al Illiyyin Mohon Tunggu... -

NIM: 14410040\r\n\r\n\r\nKELAS: psikologi B

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketidaksetaraan Gender dan Usia

17 November 2014   07:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

apakah arti dari gender itu sendri?
Menurut Unger dan Crawfrod salah satu ilmuan tahun 1992 gender merupakan perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang telah di kontruksikan secara sosial bukan berdasarkan perbedaan biologis saja. Sama halnya seperti apa yang di kemukakan oleh Moser pada tahun 1993 gender adalah suatu peran sosial yang terbentuk dalam masyarakat,dan perbedaan peran gender terbentuk oleh faktor-faktor ideologis,sejarah,etnis,ekonomi serta suatu kebudayaan. Gender adalah suatu perbedaan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan bukan secara biologis saja melainkan telah terbentuk melalui proses baik sosial maupun kultural.
Itulah pengertian dari gender itu sendiri menurut para ahli, dan pengertian-pengertian gender itu sendiri sangat berbeda-beda menurut para ahlinya yang jelas intinya sama gender adalah perbedaan antara laki-laki dengan perempuan baik dari segi perilaku,tingkatan peran,ciri fisik, kemampuan,bahkan tingkatan umur dan pendidikan.
Di dunia ini banyak sekali perbedaan-perbedaan kemampuan,yaitu perbedaan kemampuan laki-laki dan kemampuan perempuan atau yang biasanya di sebut dengan ketidaksetaraan gender. Khususnya di negara berkembang perbedaan ini sangatlah terlihat,tetapi sebenarnya pada kesimpulannya suatu perbedaan gender ini tidak mengakibatkan suatu permasalahan,suatu diskriminasi ataupun suatu ketidakadilan. Dan ketidaksetaraan gender adalah merupakan suatu perlakuan diskriminatif atau perbedaan yang telah diterima baik perempuan maupun laki-laki,perlakuan ini diberikan bukan karena berdasarkan atas kompetensi,aspirasi dan keinginannya sehingga dapat merugikan salah satu jenis kelamin.
Pada zaman dulu zaman para bapak maupun ibu kita persentase orang yang buta huruf itu lebih banyak perempuan di bandingkan laki-laki,bahkan waktu dulu ijazah SD saja udah cukup. Terhitung sedikit sekali anak perempuan yang bersekolah di sekolah dasar maupun menengah pada usia 6-10 tahun usia pendidikan dasar dan umur 11-14 tahun untuk usia pendidikan menengah, dan para anak laki-laki yang mendaftarkan diri di sekolah menengah pada usia 6-11 tahun mereka cenderung pekerjaannya di jadikan sebagai keryawan dan seorang perempuan cukup sebagai ibu rumah tangga saja,melainkan zaman dulu sangatlah berbeda dengan zaman sekarang anak laki-laki dan perempuan sama-sama saling berlomba-lomba untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya dan seorang perempuan juga bekerja seperti halnya seorang laki-laki padahal pada kodratnya seorang perempuan itu hanyalah mengatur rumah dan mendidikan anak-anak karena seorang ibu adalah guru pertama bagi para anak-anaknya bedahalnya seorang laki-laki yang harus bekerja mencari nafkah untuk anak dan istrinya di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun