Mohon tunggu...
Fatasya Kamila
Fatasya Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - harapan keluarga

stop wasting your time, start watering healthy plants

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ubah Lereng Tak Terpakai Menjadi Sumber Penghasilan Masyarakat

27 Januari 2022   23:30 Diperbarui: 31 Januari 2022   21:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini, Saya Fatasya Kamila sedang melaksanakan KKM-DR secara mandiri. Program kerja yang saya laksanakan dalam kegiatan KKM ini yang pertama adalah Pembuatan Kebun Masyarakat. Dimana kebun masyarakat ini dibuat  untuk warga dan oleh warga.  

Membuka lahan lereng yang sudah tertutup beberapa barang bekas warga yang sudah tidak gunakan, memang terbilang susah tetapi saya memiliki banyak alasan kuat dalam pemilihan lahan lereng ini, yang pertama adalah lahan ini memiliki komposisi tanah kompos yang memang baik untuk tanaman, dan pastinya tanah kompos ini adalah tanah yang memang saat ini susah didapatkan terutama di dalam perkotaan. 

Terciptanya tanah kompos disini adalah sebab dari adanya kandang kambing yang berada diatas tanah tersebut. Jadi disini kita bisa menggunakan konsep win win yang memang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Pembuatan kebun ini dalam pengerjaannya sangat banyak yang harus disiapkan mengingat bukan hanya kita membangun kebun diatas tanah biasa, tetapi saya membangun kebun diatas tanah lereng miring. Tanah ini adalah tanah yang tak berpenghuni ataupun berpemilik, yang nantiya ini juga akan memudahkan kita dalam pemabagian hasil kebun itu sendiri. 

Disini saya menyiapkan mulai dari bibit tanaman yang baik, tempat tanaman yang awet yakni polybag yang terbuat dari bahan polyster, bahan itu memiliki ketahan terhadap panas dan huna hingga 720 hari lamanya. Untuk tempat tanaman nanti saya disini juga memilih kayu sengon sebagai tempat tanaman agar tidak miudah lapuk ketika terkena panas dan hujan.

Pertama saya bersama teman-teman melakukan pembebasan lahan, tidak semudah yang dikira ternyata lahan ini banyak menyimpan bekas akar pohon besar dan juga tanaman liar yang sangat banyak sekali. Tetapi itu tidak membuat saya putus harapan karena memang ini termasuk tanah yang subur dan cocok untuk ditanami tanaman. 

Selanjutnya kami menyiapkan media tanam dan juga bibit tanaman sebanyak 100 biji pertama, dan rencanaya 100 biji pertama ini adalah sayuran sla atau andewi yang memiliki ketahanan cukup baik terhadap panas dan hujan, alasan pemilihan sla juga diperkuat dengan cepatnya pertumbuhan sla, sla bisa dipanen dalam waktu 3 minggu saja, selain itu perawatan tanaman sla juga terbilang susah susah gampang.

Rencanaya untuk sla ini selain bisa digunakan secara gratis untuk masyarakat, sla ini nanti akan kami jual kepada warung makan di , yang memang sudah menjalin kerjasama dengan kami. Pastinya kami menyiapkan harga special yang bisa dibilang sangat miring untuk harga sla biasanya, dengan pembagian keuntungan 25% untuk perawatan musholla didepan kebun. 

Dan tanaman kami nantinya juga tidak menggunakan pestisida sebagai pengusir hama, ini dilakukan untuk  menjaga kualitas hasil tanaman yang sehat dan layak dikonsumsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun