Mohon tunggu...
Fatahwibowo
Fatahwibowo Mohon Tunggu... -

selamat karena bijak

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Barang Dagangan

11 Maret 2013   01:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai politik tak lebih sebagai barang dagangan yang diharapkan  menjual  kemampuan wakilnya sebagai wakil rakyat,  wakil rakyat sebagai barang dagangan harus kompeten dengan keinginan rakyat, dan untuk  kompetensi tertentu  biasanya diinginkan koleh golongan rakyat tertentu berdasarkan kesamaan ide, pemahaman dan  wawasan.

Apa yang akan dijual  oleh Demokrat menjelang 2014 nanti ? barang dagangannya  ternyata tak sesuai harapan, bahkan dagangan yang dipajang  dalam iklanpun  sebagian besar masuk  ke “ gudang reject”  KPK.

Proses  dikenalnya barang dagangan biasanya dimulai dari kegigihan tokoh pendirinya memperkenalkan bahwa produknya bagus, baik, dan tahan lama dalam pemakaian, kemudian  dalam proses perkenalan barang dagangan biasanya ditularkan dari mulut ke mulut melalui mulut tokoh lokal/ kerabat yang terpercaya, cara ini biasanya cepat laku dari pada “promosi /obral”  melalui  money politik, karena kecerdasan masyarakat yang bertambah dan iklan-iklan anti money politik bertebaran menjelang pemilu.

Salah satu kesuksesan penjualan suara  partai Demokrat adalah adegan “dianiayanya”  pendiri Demokrat  oleh penguasa waktu itu, dan kejadian itu sama persis ketika  pendiri PDIP  “dianiaya” oleh penguasa Orba, dan rakyat tak lebih sebagai penonton sinetron murahan yang bersimpati pada tokoh yang teraniaya.

Dan sekarang sudah terlihat ada beberapa adegan yang tokohnya teraniaya oleh  institusi/aparat yang berwenang, atau  saling menganiaya sesama  anak partai, seperti PBB yang tak lolos, LHI di  PKS, Rustiningsih  di PDIP, Anas  di Demokrat dll.   Dan strategi ini  ini apakah akan  laku jika di jual ke rakyat masa sekarang dimana kecerdasan rakyat sudah sedikit berbeda dengan masa itu ?

Secara logika produk yang bagus ( moralitas yang baik, kecerdasan, wawasan yang luas dalam cakupan NKRI dan dunia, keberanian membela kepentingan rakyat, dll )akan dipilih oleh konsumen yang cerdas

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun