Mohon tunggu...
Fatah Saiful Anwar
Fatah Saiful Anwar Mohon Tunggu... Guru - Guru terbaik adalah pengalaman

Merdeka adalah bebas dari segala duka dan damba

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ade Armando dan Kekerasan Politik Demokrasi

11 April 2022   21:11 Diperbarui: 11 April 2022   21:25 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demo yang terjadi siang tadi, senin 11 April 2022. Ternyata bukanlah aksi damai apalagi harmonis. Seorang Dosen FISIPOL Universitas Indonesia yang ikut memantau kegiatan BEM di Gedung DPR RI menjadi korban kekerasan politik. 

Alasan apapun yang melatarbelakanginya tentu jika sikap buas yang lahir. Maka itu merupakan suatu cerminan akhlak pelaku pengeroyokan. Ada beberapa oknum yang terlihat vokal namun belum diketahui namanya diantaranya adalah: Suara emak-emak yang menuduh Ade sebagai Buzzer dan seorang munafik, ada juga pria berjaket grap, pria berpeci, dan pria-pria berjaket yang menelusup ikut dalam aksi pengeroyokan tersebut.

Dalam video yang beredar, juga terdapat suatu hal yang amat menjengkelkan penulis. Bagaimana tidak. Dalam pengeroyokan itu mereka juga sambil menyuarakan kalimat "Laila ha illalloh"

Apa kata "tauhid" yang bermakna "tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Alloh SWT" memiliki implikasi amal atau perbuatan demikian. Tidak bermaksud mendukung manapun. Namun sangat disayangkan sekali jika Indonesia memiliki generasi yang salah kaprah demikian rupa.

Bagaimana sikap sebaiknya? Maka perlu dicamkan bersama " bahwasanya ke-Cheosan yang ada di dunia ini muncul dari pribadi yang cheos" maka ini merupakan tragedi politik yang memprihatinkan. Kedzoliman merajalela karena pemimpin dan rakyatnya pula yang dzolim. Maka lebih baik kita kembali pada pribadi masing-masing. 

Jika ada yang bertanya, terus siapa yang akan melawan kedzoliman? Jawabannya adalah suara hatilah yang akan lebih bisa mengubahnya daripada dengan tangan nakal ini. 

Seorang ahli dalam ideologi politik William F Noil berkata : "Demokrasi akan menjadi sistem terbaik, selama tidak ditunggangi kepentingan pribadi dan kelompok" atau seperti kata Budayawan senior Emha Ainun Nadjib mengatakan "Demokrasi La Roiba Fih" demokrasi harus tidak ada syubhat di dalamnya. 

Bisa demokrasi kita bersih dari Syubhat-syubhat? Maka jika secara strategis bisa di katakan dengan jelas "Mimpi di siang bolong" jika terkesan bughot (pemberontak) maka semoga Indonesia senantiasa di curahi rahmat dan hidayah bagi penduduknya. 

Jika Indonesia ada yang mengatakan "sempalan Surga yang jatuh" maka itu benar karena alam raya pertiwi ini cukup kaya. Tetapi apakah penghuninya juga sempalan surga ? Jangan-jangan bukan. 

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun