Alhamdulillah, adalah kalimat toyyibah yang bisa menggambarkan perasaan bahagian umat Muslim pada umumnya, Bulan Ramadhan adalah bulan kebahagiaan (Sahrussa'adah), bulan ibadah (Sahrul 'ibadah), bulan Al Qur'an (Sahrul Qur'an).
Sahrulsa'adah adalah bukan kebahagiaan, yakni pada bulan ini umat muslim merasa sangat bahagia karena bisa berjumpa dengan bulan suci ini, lebih-lebih jika dapat memaksimalkan amalan-amalan di dalamnya. Siapakah yang menjaminkan diri akan bertemu bulan Ramadhan ini?
Seorang muslim merasa bahagia didalam bulan suci ini ketika bisa ikut shalat tarawih bersama, buka bersama, berbagi dengan sesama, membaca atau tadarus  Al-Qur'an bersama, dan lain sebagainya. Ramadhan bak seorang kekasih yang amat dirindukannya. Ketika datang amat menggembirakan dan ketika pergi amat menyedihkan.
Jika memang ramadhan ini bulan yang dirindukan, maka hikmah apa yang sebaiknya kita dapatkan? Bolehkah jika semangat beribadah dibulan ramadhan ini dipertahankan sampai datangnya ramadhan tahun depan?Â
Bisakah berpuasa menjadi kebiasaan kita nanti setelah Ramadhan tahun ini hingga tahun depan? Atau mungkin bolehkah kita jadikan satu tahun ini seperti bulan ramadhan?. Tentu inilah hikmah yang sebaiknya tertanam dalam pribadi umat muslim. Bahwasanya Ramadhan adalah hadiah terindah dari Sang Kholik kepada makhluknya.
Marhaban ya sahrossa'adah
Marhaban ya Sahrol 'ibadah
Marhaban ya sahrol Qur'an
Bolehlah kau tambahkan nama-nama lain pada bulan yang menjadi kekasihmu ini. Mungkin bulan cinta, bulan rindu, bulan kangen, bulan kesayangan atau apapun itu.
Nama apa yang menurut pembaca paling indah untuk menggambarkan bulan Ramadhan ini? Silahkan tulis di kolom komentar.
Semoga yang sedikit ini bisa diambil manfaatnya. Amiin. YRA.
