Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja kembali melakukan sosialisasi tentang penggunaan Alat Deteksi Banjir yang telah selesai dibuat di Dusun Nasiri kepada Kepala Dusun dan tim siaga bencana dari Dusun Nasiri, Talaga, Kambelo, Mangge-mangge, Amaholu, Hatawano, Lirang dan Dusun Limboro yang bertempat di Gedung SD Inpres Nasiri, Desa Luhu, Kabupaten SBB, Minggu pekan lalu, 05/03/2017.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat, Dr. Zulkifli Soulisa mengatakan, daerah SBB sangat rentan dengan kejadian seperti bencana banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan terjadinya abrasi pantai yang sangat mengancam kehidupan warga.
“ Dengan kehadiran UGM yang merupakan universitas tertua di Indonesia yang memiliki segudang ilmu pengetahuan tentang bencana alam sangat membantu sekali. Dengannya, ilmu yang diberikan UGM dimengerti masyarakat dan dapat terhindar dari resiko becana, Ungkap Soulisa.
Koordinator UGM, Adam Pamudji menjelaskan, UGM telah memasang alat radio komunitas di Dusun Nasiri dan kini sudah beroperasi. Hanya saja jangkauan sianyalnya belum sampai ke Dusun tetangga. Sehingga harus diperbaiki lagi. Sehingga siarannya bisa menjangkau Dusun yang lain.
“ Saya kira radio banyak manfaatnya seperti menyiarkan peristiwa banjir dan lainnya. Apalagi kita sudah pasang alat deteksi banjir di Dusun Nasiri. Sudah tentu warga dusun tetangga juga bersiap jika terjadi banjir “, Ungkap Pamuji.
Sementar itu, Pejabat Kepala Desa Luhu, Abdul Gani Kaliky saat dimintai keterangan terkait kehadiran UGM di Huamual menyampaikan banyak terima kasih atas kepedulian UGM terhadap Huamual.
Abdul Gani Kaliky mengatakan, sangat mengapresiasi kehadiran UGM di Huamual dengan sejumlah program yang dikembangkan di wilayah petuanan Desa Luhu dan langsung menyentuh masyarakat.
“ Wilayah Huamual ini jadi titk pusat program penelitian UGM terhadap kondisi alam kami. Ini kami dukung sepenuhnya. Sehingga masyarakat mendapat mengetahui cara bertindak dan menghadapi setiap ancaman dan bencana alam. Ungkap Kaliky.
Pada sosialisasi tersebut juga diberikan materi pengalaman pemberdayaan masyarakat dalam mitigasi bencana dan hujan ekstrim oleh Prof. Joko Sujono dan Ir. Adam Pamudji Raharjo. Penanaman pohon pengendalian lahan rawan longsor oleh Dr. Ir. Ambar Kusumandari serta materi aspek transportasi dan pentingnya jalan antar dusun juga pembuatan konblok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H